Review Buku : Perempuan Bernama Arjuna (1)

Judul       : Perempuan Bernama Arjuna 1
Penulis       : Remy Sylado
Penerit       : Nuansa Cendikia
Thn. terbit   : 2014 cetkan III
Halaman.     : 273



Selama lebih kurang tiga hari, saya akhirnya berhasil menuntaskan novel berjudul Perempuan Bernama Arjuna 1. Remy Syado berhasil membuat saya sebagai penikmat, terlibat dalam kuliah fisafat Barat.

Kesan ini kemudian menggoda saya untuk mengabadikannya dalam sebuah tulisan. Ini tentulah sangat luar biasa bagi saya sebab meski sering membaca buku, namun saya kadang malas membaginya dan hanya menikmatinya sendiri, hingga akhirnya pupus dalam ingatan sendiri.

Baiklah, saya ingin sedikit bercerita tentang kenapa novel ini kemudian menarik hati saya untuk memiikinya. Yah... awalnya saya memang hanya ingin memilikinya, alias untuk melengkapi koleksi di rak buku saya. Mengunjungi pusat-pusat keramian (baca; Mall) adalah salah satu obat ampuh bagi untuk menghilangkan kejenuhan yang gandrung mengunjungi saya belakangan ini.

Tempat pertama yang langsung dipilih pikiran saya yang kemudian didukung oleh langkah kaki adalah toko buku (baca; gramedia). Di sanalah kadang saya menghabiskan waktu hingga berjam jam. Meski harus berkorban capek berdiri memandangi judul judul di raknya, tapi hal ini tetap menyenangkan bagi saya.

Menelisik setiap gambar yang menarik pada sampul sampulnya. Yah... bagi saya, memandangi sampul-sampul buku itu sama seperti menyaksikan pelangi setelah hujan jatuh ke tanah. Meski warnanya beragam, tapi tetap mampu membuat hati saya tenang memandanginya. Pandangan saya kemudian bertumpu pada satu judul "Perempuan Bernama Arjuna 1" (selanjutnya akan saya singkat menjadi PBA-1) yang akhirnya menjadi hak milik saya sekarang.

Buku bersampul merah dengan ilustrasi perempuan bermata khas tokoh kartun yang besar digambarkan tertawan dalam otak berakar daun dan bunga menjadi sentral dari tangkapan mata saya. Di atasnya bertuliskan nama pengarang 'Remy Sylado' yang cukup besar dengan cetakan timbul berwarna putih, lalu pada bagian bawah menggunakan tulisan sambung yang mudah dibaca; 'Perempuan Bernama Arjuna 1' dengan keterangan tambahan; fiksi dalam filsafat, bukan bacaan ringan. Dari keterangan yang cukup jelas dari sampul novel dengan halam 273 ini, rasanya cukup untuk menggambarkan isinya secara umum, setidaknya begitu yang saya pikirkan.

Diawali dengan kalimat pembuka "Saya sadar, saya tidak cantik. Tapi saya..." adalah pembuka yang manis menurut saya. Kalimat ini pula yang mengantar saya menjelajah kemana-mana bersama Arjuna; perempuan yang memulai pengakuan jujurnya dalam PBA-1 ini. Arjuna adalah tokoh sentral dalam PBA-1 yang digambarkan sebagai perempuan Indonesia berdarah Jawa-Cina.

Arjuna tengah menjalani kuliah Magister Filsafatnya di Amterdam. Tentulah Remy Sylado tidak sekadar mencipatakan Arjuna sebagai sosok yang biasa-biasa saja. Ia diberkahi kecerdasan yang luar biasa oleh tuhan penciptanya (baca; penulis). Maka benarlah, setiap penulis adalah tuhan dalam karya-karyanya. Ia punya kuasa atas tokoh yang diciptakannya.

Demikian halnya Remy Sylado yang juga dikenal sebagai Alif Danya Munsyi menciptakan Arjuna sebagai perempuan yang biasa-biasa saja; tidak cantik secara fisik. Namun, membekalinya dengan kecerdasan yang membuat ia didekati oleh Amin al-Ma'luf teman kelasnya yang arab-kristen dan Gerard Dijkhoff yang memang keturunan Belanda. Meski akhirnya Arjuna dipikat dan terpikat oleh Profesornya sendiri dan memilih menyerahkan keperawanannya pada lelaki usia 60 tahun itu yang juga seorang jesuit.

Kecerdasan Arjuna tidak dihadirkan begitu saja oleh tuhannya. Ia mendapatnya dari gen kedua orang tuanya; ibunya seorang sarjana psikologi, serta ayahnya yang seorang sutradara teater terkenal di Indonesia dan telah banyak mementaskan naskah naskah besar. Dari latar belakang kedua orang tuanya inilah, Arjuna banyak mendapatkan pengetahuan. diskusi kecil dan bertukar pendapat dengan ibu dan ayahnya menjadi tradisi yang akhirnya mempercantik dirinya. Keluwesan akan peajaran filsafat yang didapatkan Arjuna sejak kecil hingga ia dewasa di usia 25 tahun adalah salah satu bukti konkret yang ingin disampaikan penulis di mana sebuah karya fiksi harus benar-benar terkait dengan dunia realitas pembaca. Seorang penulis harus mampu membuat tokohnya hadir secara real di dalam realitas manusia, atau bisa diistilahkan sebagai konsep imajinasi yang selaras dengan kenyataan yang ada.

Lalu, apa yang paling menarik dari novel ini? Ialah kerangka dasar pemikiran filsafat Barat yang tidak sekadar dipetakan tapi juga memberikan penjelasan yang cukup jelas untuk dipahami pembaca. Agaknya pemahaman yang saya maksudkan ini adalah pembaca yang sebelumnya telah mengenal atau paling tidak pernah mendengar nama-nama pemikir Barat serta karya-karyanya.

Sejak halaman pembuka pada PBA-1 ini, penulis mengenalkan kita pada Sunan Kalijaga yang mewariskan pusaka pustaka Weda Matra. Alur pemberian nama Arjuna pada seorang perempuan sekaligus sebagai penegas kehadiran Jawa dalam kisah Arjuna yang lebih banyak diisi pemikiran Barat.

Seratus persen, novel PBA-1 ini mampu menambah dan memperkaya pengetahuan pembaca terhadap kajian filsafat Barat; Nietzsche, Wittgenstein, Nu'ayamah, Spinoza, Schopenhauer, Carneades, Mozart, Socrates, dan masih banyak lagi, menjadi makanan yang akan mengenyangkan pembacanya.

Kajian filsafat Barat tidak sekadar dihadirkan melalui kuliah-kuliah yang dijalani Arjuna selama di Amsterdam, akan tetapi pemikiran-pemikiran mereka menjadi bahan diskusi dengan pengembangan analisis yang dilakukan Arjuna dan kemudian ia selaraskan dengan kehidupan yang dijalaninya. Hal ini tentulah menjadi poin penting dalam novel.

Secara keseluruhan, PBA-1 menurut saya merupakan novel yang kaya. Kehadiran pengetahuan yang luar biasa ini hadir secara sederhana tanpa menggunakan bahasa yang mbulet. PBA-1 juga tidak sekadar memperkaya pengetahuan filsafat kita, kisah Arjuna dan Van Damme pun tak pelak menjadi kisah cinta yang unik; bentuk penerimaan keluarga Arjuna pada lelaki usia 60 tahun menjadi salah satu poin plus akan adanya cinta yang memang tak mengenal usia. Sampai pada hal-hal rasional yang dilakukan ayah Arjuna kepada menantunya yang lebih tua darinya agar tetap mampu mengimbangi Arjuna yang energik. Di luar itu semua, Remy Sylado selaku penulis mampu mempertanggungjawabkan apa yang dituliskannya dengan memberikan catatan tambahan pada akhir halaman, sebagai referensi tambahan untuk para pembacanya.

Akhirnya saya harus mengatakan kepada para pembaca yang budiman, bahwa dengan menukar uang anda senilai Rp. 68.500, anda tidak akan merugi. Sebab, selain isi yang sangat kaya dan menarik yang disugukan. Anda juga tidak akan berat membawanya kemana-mana sebab, kertas cetak yang ringan dan cover yang soft.

Oh... iya, saya hampir lupa, novel Perempuan Bernama Arjuna ini merupakan sequel pertama dari tiga sequel yang ditulis Remy dengan judul yang sama.

Well.... selamat membaca, semoga cuap-cuap saya tentang novel ini membantu anda yang sedang galau... hehehe...

Penulis: Mommynya Ain

COMMENTS

"BELAJAR ITU SEUMUR HIDUP"
Banner99
Nama

--V,2,Ahmad Muthahier,1,Amrul Nasir,1,Andhika Mappasomba,5,Aprinus Salam,1,Azizaturahmi Madil,1,Bahasa,1,Bicara Buku,6,bookstore,1,buku,1,Celoteh,15,Cerpen,9,Citizenship,1,Citra Deviyanti,1,Cucum Cantini,2,Dwi Novita Rahayu,1,Essai,13,Ettanya Ain,12,Faika Burhan,1,Inspiratif,1,Iphy Nerazzurri,1,Irhyl Makkatutu,1,Ismail Fathar Makka,1,Iwan Djibran,1,Kendari,2,La Hingke,1,La Ode Gusman Nasiru,1,Lailatul Qadriani,6,Literasi,1,Muhammad Agung,2,Muhammad Yusuf Abdan,1,Novel,2,Nurul Mutmainnah,1,Pendidikan,2,Penerbitan,2,Puisi,5,Raya Pilbi,2,Reportase,13,Resensi Buku,1,Review,5,Ridwan Demmatadju,1,Salim Kramat Alverenzo,1,sastra,1,Sinopsis,1,SOGI,1,Sosial Budaya,1,sosial politik,2,Terbitan,19,Yusuf IW,1,
ltr
item
Rumah Bunyi : Review Buku : Perempuan Bernama Arjuna (1)
Review Buku : Perempuan Bernama Arjuna (1)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjawH12MwN4fUslvSC6YiY6raUNJuFdIS1vNyNB6lzQRW33RkPIjBNRHv3qsJ1wvur8UYB7eXMLnMEIzrp_QzPN3g7nv3V4aBh8XLKPa8V7IUhlRZ9xba8z39s5aCdVSff_i7PPW04PGt0/s400/IMG_20180226_022904_1519583365545.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjawH12MwN4fUslvSC6YiY6raUNJuFdIS1vNyNB6lzQRW33RkPIjBNRHv3qsJ1wvur8UYB7eXMLnMEIzrp_QzPN3g7nv3V4aBh8XLKPa8V7IUhlRZ9xba8z39s5aCdVSff_i7PPW04PGt0/s72-c/IMG_20180226_022904_1519583365545.jpg
Rumah Bunyi
https://www.rumahbunyi.com/2018/02/review-perempuan-bernama-arjuna-1.html
https://www.rumahbunyi.com/
http://www.rumahbunyi.com/
http://www.rumahbunyi.com/2018/02/review-perempuan-bernama-arjuna-1.html
true
2473427367586082924
UTF-8
Lihat Semua Tulisan Halaman Tidak Ditemukan LIHAT SEMUA Selengkapnya Balas Batalkan Hapus Oleh Home HALAMAN ARTIKEL LIHAT SEMUA ARTIKEL LAINNYA LABEL ARSIP PENCARIAN SEMUA TULISAN Tulisan yang Anda cari tidak ditemukan. Kembali Ke Beranda Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy Semua Code Pilih Semua Code Semua Code Telah Ter-copy Code/Teks Tidak Dapat Ter-copy, Silahkan Tekan [CTRL]+[C] (Atau CMD+C di Mac) Untuk Copy