Oleh : Rumah Bunyi BookStore
Putri Qurratu'ain Menebar pesan pesan kebaikan melalui buku menikmati skenario ilahi. Bahwa menjalani kehidupan ini tentu saja harus dibarengi dengan optimisme yang kuat. Kemampuan mengelola diri sebagai mahluk sosial dan diri sebagai mahluk individual, harus dimiliki boleh segenap manusia yang bernyawa. Interaksi interaksi itu memang kadang tidak mulus dan lurus lurus saja, pada kelokan, tanjakan dan penurunan kehidupan itulah, kekuatan dan optimisme serta pengendalian menjadi sangat penting untuk dikelola.
Membaca pengantar penulis dalam buku ini, seperti mengajak kita lebih dekat sebagai pembaca untuk mengenal jalan pikirannya secara terbuka namun tetap menyisakan hijab sebagai cara pandang terhadap lingkungan dan banyak hal lainnya yang diarahkan ke ruang ruang positif dan konstruktif. Sebagai seorang penulis perempuan, yang berangkat dari lingkungan keluarga yang sehat dan harmonis tentu saja akan menjadi bagian yang membentuk pribadi dan jalan pikiran setiap orang.
Buku Menikmati Skenario Ilahi adalah percik pemikiran, pengalaman dan kumpulan semangat yang dihimpun ke dalam 15 judul atau bagian dengan tebal 126 Halaman. Buku ini menggunakan perspektif religiusitas secara umum, sebagai mahluk ciptaan, sebagai ummat dari Nabi Muhammad, sebagai perempuan, sebagai istri, sebagai sahabat, sebagai anggota masyarakat, sebagai anak dan bahkan sebagai ibu dari anak-anaknya.
Pesan pesan kebaikan yang ditampilkan, misalnya bagaimana menghadapi skenario (jalan takdir) yang telah digariskan Tuhan kepada manusia sebagai makhluk ciptaan, Tentang ujian dan cobaan, Putri Qurratu'ain menjelaskannya dengan bahasa sederhana namun memiliki pesan yang kuat,
"Bahwa ujian dan cobaan sekecil apapun bisa menjadi media untuk menambah pahala dan meninggikan derajat manakala kita sabar dan ridho atas ujian tersebut (hal 9). Ini mengingatkan kita pada tayangan televisi yang paling terkenal di bulan ramadhan, Para pencari Tuhan. Pesan pesan tentang keikhlasannya menjadi terkenang lagi, tentang keridhoan manusia menjalani dan menyikapi persoalan hidup.
Bangunan optimisme yang lain adalah, penegasan Putri Qurratu'ain tentang jodoh, Menurutnya Jodoh memang di "tangan" Allah, tapi kita bisa memilih dengan cara bagaimana kita mengambilnya.
Quotes tersebut kemudian menjelaskan kepada kita sebagai pembaca, tentang pemahaman Qurratu'ain terhadap Apa yang diyakininya, tentang bagaimana berIslam dan menjadi Muslim yang sesungguhnya.
Pemahaman religiusitas pembaca dan penulis sepertinya akan dikomparasikan secara berhadap hadapan, bukan tentang siapa yang benar dan salah, namun lebih pada pencapaian pencapaian secara spiritual, sebagai mahluk ciptaan.
Tentang manusia yang dekat dengan marah, kecewa, cemburu Sepertinya, penulis sangat dominan dalam menceritakan pengalaman pengalamannya secara tidak langsung. Nasehat nasehat yang bisa kita temukan, menjadi pintu masuk untuk memberikan penilaian demikian.
Namun, terlepas dari pendekatan itu, suguhannya terhadap perilaku kita dalam merespon, menjadi sangat menarik, sebab menjadi ruang dan kesempatan untuk melakukan interupsi interupsi personal. Yang membuatnya semakin penting untuk dibaca oleh siapa saja, terlebih lagi kepada yang sedang kehilangan jalan atau tersesat pada perjalanannya. Buku ini bisa menjadi nasehat, dengan bahasanya yang sederhana, sehingga mudah untuk dipahami.
Putri Qurratu'ain menyuguhkan kepada kita, buku yang berjudul menikmati skenario ilahi. Ini adalah upaya dan pencapaian yang luar biasa, bagi seorang wanita muslim, yang berani menyampaikan gagasan dan pemikirannya menggunakan pendekatan agama dan pemahaman berislamnya.
Saya tidak hanya menyarankan untuk membaca buku ini, isi buku ini harusnya bisa dimiliki oleh semua orang, isi buku ini bisa menjadi teman yang mengingatkan saat kita sedang membutuhkan jawaban jawaban dari pertanyaan yang sederhana. Hampir tak ada kerumitan buang bisa ditemukan, mungkin ini juga merupakan bagian dari kemampuan Penulis dalam mengutip dan menyusun struktur kalimatnya.
Saya melihatnya sebagai bagian dari penjelasan dari apa itu Feminisme Islam yang mendasar. Ada kelas yang sedang diperjuangkan, ada gagasan dan pemikiran yang diutarakannya dengan metode berbagi pengetahuan dan pengalaman hidup.
COMMENTS