MANTAN YANG DIBAHAGIKAN KPK
Oleh : Yusuf Idris Wilo
Saya tidak terkejut mendengar berita dugaan korupsi Walikota dan Ayahnya yang hangat diperbincangkan akhir-akhir ini. Karena Gubernur Sulawesi Tenggara sebelumnya juga terjerat kasus korupsi dan di kota-kota lain juga terjadi. Dugaan korupsi sudah menjadi hal biasa di negeri ini dan menjadi garam yang mencipatakan rasa dalam dunia politik.
Sejak berita dugaan korupsi itu keluar dan menjalar kemana-mana, saya jadi ikut-ikutan mencari-cari validitas informasinya, juga membicarakannya. Dengan modal internet dan handphone, berita mengenai dugaan korupsi itu pun saya dapatkan dan telusuri lebih dalam.
Sekitar lima belas menit menyelam di dunia maya, perhatian saya tiba-tiba teralihkan pada suatu media online yang merepost postingan akun yang katanya mantan kekasih Walikota yang menjadi tersangka.
Tapi
Mantan kekasih (Klaim sepihak) Walikota ini menuliskan I love You KPK! dalam salah satu postingan snapgramnya yang mengscreenshot berita tentang dugaan korupsi tersebut. Wah, sangat menyakitkan. Apalagi kata-kata itu diakhiri dengan tanda seru. Tandaaa seeruuu….(tau kan rasanya berseru seru???) Bisa diidentifikasi jika ada unsur kepuasaan dan rasa bahagia di dalamnya. Puas atas derita dan musibah orang lain??
Hampir tiga kali saya mengulang dan melihat kembali postingan mantan kekasih Walikota itu. Saya tiba-tiba terpikir bagaimana perasaan perempuan tersebut? Mungkin, saking sakit hatinya si doi, dia tidak berpikir panjang dan terang-terangan mengatakan hal itu (Cieee yang suka sembunyi sembunyi).
Lalu saya terpikir lagi apa yang pernah dilakukan si Walikota hingga perempuan tersebut berperilaku seperti itu yang terkesan sangat senang sekaligus merasa puas seolah-olah kesakitan dalam hatinya terbalaskan ketika mantan kekasihnya tertangkap? Entahlah. Hanya mereka berdua dan Tuhan yang tahu. (playing victims)!!!
Bisa jadi KPK juga sudah tahu masalah ini. Atau mungkin karena mereka pernah bersaing dan mememperebutkan kursi dalam pemilihan Walikota tahun lalu? sekali lagi rasa penasaran saya muncul. Saya merasa kecewa karena rasa penasaran atas masalah ini tidak terjawab.
Pasti mantan kekasih si Walikota lebih kecewa lagi dan sangat sakit hati karena senang melihat mantannya terkena musibah. Saya berharap KPK juga menelusuri masalah percintaan ini.
Rasa penasaran yang menggebu-gebu saya biarkan terbang dan mengambang di langit. Saya bisa saja mencari dan menanyakan langsung pada mantan kekasih si Walikota mengenai hal ini. Tetapi saya tidak punya niat sama sekali dan merasa kisah percintaan mereka bukan urusan saya.
Saya serahkan semuanya pada KPK. Saya juga takut jangan sampai nanti saya di tuding sebagai pebinor dalam hubungan mereka yang akhir-akhir ini marak terjadi.
Akhirnya, saya mencoba mengambil hikmah dan kesimpulan dari masalah ini. Hikmah dan kesimpulan yang saya dapatkan adalah jangan sekali-kali menyakiti wanita jika nama baik ingin terselamatkan. Jangan main main dengan perempuan, hati perempuan. Jika ia berdoa, habislah kita laki laki yang gampang jatuh cinta ini. KPK bisa saja melupakan dugaan-dugaan korupsi tetapi wanita tidak bisa melupakan perlakuan seorang lelaki. Mantan kekasih bisa lebih kejam daripada KPK.
Untukmu, apa hikmah yang bisa kau petik?
- Yusuf I W
COMMENTS